NAPAK TILAS ROUTE GERILYA BANJARNEGARA BERJUANG PERIODE XXVI TINGKAT NASIONAL
#BERITA RAKIT (Jum'at, 8 November 2019)
JAS MERAH, (Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah) adalah semboyan terkenal yang diucapkan oleh Soekarno, dalam pidatonya yang terakhir pada Hari Ulang Tahun Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1966.
Napak Tilas Route Gerilya Banjarnegara Berjuang Periode XXVI Tingkat Nasional ini merupakan wujud kita bersama sebagai warga negara Indonesia yang harus mengingat sejarah perjalanan gerilya yang dilakukan oleh para pahlawan. Khususnya perjalanan gerilya Pahlawan Putra Bangsa yang berasal dari Bodas Karangjati, Kecamatan Rembang, Purbalingga, beliau Panglima Besar Jenderal Soedirman.
Saat bergerilya, Jenderal Soedirman dan pasukannya melakukan perjalanan sangat jauh. Tercatat rute gerilya Jenderal Soedirman sejauh 1.009 kilometer yang ditempuh selama 7 bulan 28 hari (sumber: koranbernas). Perjalanan tersebut merupakan perjuangan Jenderal Soedirman membuat strategi-strategi perlawanan terhadap penjajah.
Agenda Napak Tilas Gerilya berlangsung selama 3 hari, yaitu tanggal 8-10 November 2019. Route perjalanan yang ditempuh mulai dari arah barat ke timur dengan start dari Desa Rakit, Kecamatan Rakit pada hari Jum'at pagi ini (8/11/2019) menuju Desa Bondolharjo, Punggelan. Napak Tilas Gerilya dihadiri oleh Wakil Bupati Banjarnegara, Camat Rakit, PJ Kepala Desa Rakit, KAPOLSEK Rakit, DANRAMIL Rakit dan jajarannya, serta peserta dari berbagai wilayah, profesi, dan instansi sekolah di Banjarnegara dan sekitarnya. Pukul 08.00 WIB pagi ini peserta napak tilas sekitar 500 orang melakukan apel pagi dan dilanjutkan pelepasan peserta oleh Wakil Bupati Banjarnegara, Bapak H. Syamsudin, S.Pd., M.Pd.
Berdasarkan jadwal yang ada, pada hari kedua perjalanan napak tilas dari Desa Bondolharjo akan dilanjutkan hingga sampai ke Desa Pekandangan, Banjarmangu. Dan pada hari ketiga, route perjalanan yang harus ditempuh mulai dari Desa Pekandangan menuju tempat tujuan terakhir (finish) di Alun-alun Banjarnegara.